9+ Distro Linux Yang Wajib Dicoba

Halo gaes, pada artikel kali ini saya memberikan rekomendasi distro linux yang kamu coba.

Distro ini beda dengan tema, ya. Umpamakan kamu mengubah tema di hp, maka tampilannya akan berubah sedangkan dalaman sistemnya tidak akan berubah.

Sedangkan, masing-masing distro biasanya selain mempunyai tampilan yang unik, mereka juga punya modul, sistem, bahkan aplikasi yang berbeda.


9+ Distro Linux Yang Wajib Dicoba

#1. Ubuntu



Ubuntu merupakan salah satu distribusi Linux yang berbasis Debian dan didistribusikan sebagai perangkat lunak bebas.

Salah satu kuncinya karena Ubuntu sangat ramah pengguna alias user-friendly. Kamu akan dengan mudah beradaptasi dengan Linux dan melakukan banyak hal di sini.

Kamu dapat mengakses berbagai aplikasi di sini, termasuk LibreOffice (untuk pengganti Ms Office), Thunderbird (untuk urusan e-mail), hingga Transmission (untuk akses torrent).

Kelebihan :

Ramah pengguna

Stabil dan aman

Update berkala

Kekurangan :

Tampilan standar desktop


#2. Linux Mint



Linux Mint bisa dibilang jadi kesayangan banyak orang. Mulai dari pengguna baru maupun veteran lawas. Mengapa?

Pertama, ia membawa tampilan klasik Linux. Kedua, ia gampang diakses dan kompatibel dengan banyak software.

Kelebihan :

Cocok untuk multimedia

Sistem stabil

Akses ringan

Kekurangan :

Tampilan standar desktop klasik (terutama kalau kamu adalah pencari “tampilan baru”)

Cocok untuk : pemula


#3. Debian


Debian bisa disebut sebagai salah satu sesepuh distro Linux. Ia jadi inspirasi buat banyak distro sampai hari ini.

Melalui Debian, kamu akan punya akses ke 50.000 paket software. Banyak banget, kan?! Mayoritas perangkat lunaknya itu sifatnya open source dan gratis.

Kelebihan :

Aman

Akses ringan

Kekurangan :

Tampilannya yang sangat jadul mungkin tidak cocok buat sebagian pengguna

Cocok untuk : semua orang


#4. Arc Linux



Meski banyak distro Linux yang cocok buat pemula, Arch tidak masuk ke daftar itu.

Distro yang ini lebih pas dipakai oleh programmer maupun pengguna Linux yang sudah fasih. Meskipun secara umum semua orang boleh memakainya, tetapi tujuan pembuatan Arch adalah untuk pengguna advanced.

Kelebihan :

Mudah untuk melakukan kustomisasi

Banyak tools advanced

Dukungan komunitas kuat

Kekurangan :

Butuh pengetahuan dasar tentang Linux untuk penyesuaian dalam pemakaian

Cocok untuk : pengguna advanced


#5. Lubuntu



Lubuntu jadi salah satu distro linux teringan. Sistemnya sudah dikustom sedemikian rupa sehingga semuanya berjalan efisien. Gunanya buat apa, sih?

Jadi, kalau kamu punya hardware jadul maupun laptop yang dalemannya ga kuat buat kerja keras, ini nih pilihan terbaik untuk sistem operasinya!

Kelebihan :

Cocok untuk sistem jadul

Ringan dan efisien

Kekurangan :

Tidak cocok untuk penggunaan berat

Cocok untuk : instalasi di hardware jadul


#6. Kali Linux



Merupakan pengembangan dari Debian, Kali Linux memiliki fokus utama pada aspek keamanan. Ia memfasilitasi para pengguna maupun developers dengan environment terbaik untuk mengevaluasi sistem keamanan alias pengetesan penetrasi (penetration testing).

Kali memiliki banyak tools keamanan dan analisis keamanan antara lain DHCPig dan BBQSQl. Masih kurang?

Kelebihan :

Fokus ke keamanan

Ringan dan cepat

Kekurangan :

Tidak ramah pengguna umum

Cocok untuk : developer yang melakukan tes penetrasi/ethical hackers


#7. Tails



Kalau Kali fokus ke pengujian celah keamanan, Tails menyasar pengguna yang pengin aman.

Ia dikenal sebagai distro Linux yang menjaga betul privasi dan anonimitas penggunanya. Kamu bisa berselancar di internet dengan bebas, tanpa perlu khawatir akan sensor dan sebagainya.

Kelebihan :

Sistem keamanan terbaik
Ringan

Kekurangan :

Sebagian orang mungkin tidak cocok dengan booting-nya yang cabut pasang, meskipun ini untuk keamanan

Cocok untuk : pengguna yang mengharapkan keamanan tingkat tinggi


#8. openSUSE



ini nih distro Linux yang jadi favorit sysadmins dan developers di seluruh dunia. Selain ringan dan efisien, ia juga menambahkan lapisan ekstra protokol keamanan. Dengan tambahan ini, para developers bisa bekerja dengan tenang tanpa takut kena serangan.

openSUSE menyediakan dua versi rilisan: pertama adalah openSUSE Tumbleweed yang akan memberikan update sistem berkala secara otomatis; dan kedua adalah openSUSE Leap yang lebih stabil dan cocok untuk penggunaan komersil.

Kelebihan :

Fitur lengkap
Dukungan multimedia terbaik
Implementasi paket efisien

Kekurangan :

Bukan untuk pengguna pemula

Cocok untuk : sysadmins dan developers


#9. Elementary OS


Elementary tak perlu diragukan lagi adalah salah satu distro Linux paling trendy tampilannya. Ia mengingatkan pada MacOS yang terkesan atraktif dan cerdas.

Distro ini menggunakan environment desktop versi Pantheon yang lahir dari software GNOME.

Kelebihan :

Terkesan muda dan segar
Cocok untuk kebutuhan desktop

Kekurangan :

Sebagian orang mengkritisi tampilannya yang mirip Mac

Cocok untuk : pengguna pemula


#10. Gentoo Linux


Butuh distro yang gampang dikustom dan bisa punya kontrol penuh atas aplikasi-aplikasinya? Gentoo jawabannya.

Namun, untuk melakukan kustomisasi, Gentoo meminta agar pengguna sudah punya pengetahuan yang cukup tentang tools penting buat sistemnya.

Kelebihan :

Ringan dan cepat
Memberi kontrol kustomisasi penuh

Kekurangan :

Butuh pengetahuan yang cukup sebelum melakukan kustomisasi

Cocok untuk : pengguna advanced


#11. centOS


Penjelasan CentOS agak rumit, nih. Tapi gampangnya ya, ia merupakan “versi gratis” dari distro yang biasanya jadi standar perusahaan.

Karena pada dasarnya ini untuk kebutuhan enterprise, Cent nggak cocok buat komputer personal—meskipun tetap bisa-bisa saja dipakai.

Kelebihan :

Stabil

Kekurangan :

Bukan untuk penggunaan desktop sehari-hari

Cocok untuk : home server


#12. Deepin


Saingan beratnya Elementary, nih, si Deepin! Kalau Elementary terkesan “cerdas”, Deepin ini terkesan “berkelas”. Tapi keduanya sama-sama stylish kok.

Ia menggunakan DDE alias Deepin Desktop Environment dan sangat memadai buat penggunaan harian. Asyiknya lagi, ia membawa semua paket dari emaknya, Debian.

Kelebihan :

Tampilan stylish
Memiliki semua paket dari Debian

Kekurangan :

Berat, lambat, dan boros memori

Cocok untuk : pengguna rumahan


>_ Sekian kalo ada salah mohon dikoreksi

Lebih baru Lebih lama