Tutorial Javascript #02 – Cara Menulis Javascript di HTML

Halo gaes balik ama gw WhoMeeeee -X- F4n4rT

kali ini gw mau kasih tutorial nih tentang javascript

disimak baik - baik yah :)

<----------------------------------------------------------------------------------------------------------->


4 Cara Menulis Kode Javascript pada HTML yang Wajib Kamu Ketahui

Baru belajar Javascript?

..dan masih bingung dengan cara menulis Javascript di HTML?

Tentang!

Saya akan menjelaskannya.

Ada 4 cara menulis kode Javascript pada HTML.

Dari keempat cara ini, ada yang biasa dan sering digunakan..

..ada juga yang ‘aneh’, jarang digunakan sih tapi masih work!

Apa saja keempat cara itu?

Mari kita bahas :

1. Menulis Javascript pada Tag <script>1
Penulisan kode Javascript menggunakan tag <script> adalah cara umum yang digunakan.

Tag <script> dapat kita buat di dalam tag <head> maupun <body>.

Contoh :


Hasilnya :


Mana sih yang lebih baik?

ditulis di dalam <head> atau di <body>?

Kedua cara ini memang sah-sah saja dilakukan, namun ada juga pendapat yang mengatakan:

Placing scripts at the bottom of the <body> element improves the display speed, because script interpretation slows down the display. 1

Penulisan di akhir <body> akan meningkatkan kecepatan display atau tampilnya konten di web.

Karena, jika kita tulis di dalam <head>, script tersebut akan dieksekusi terlebih dahulu sebelum konten ditampilkan.

Jadi, disarankan menulis kode Javascript di dalam <body>, tepatnya sebelum tutup </body>.

2. Menulis Javascript pada File Eksternal
Cara kedua, kita bisa menulis Javascript di File yang terpisah dengan HTML.

Biasanya digunakan jika kita tidak ingin kode Javascript bercampur dengan kode HTML.

Bagaimana caranya?

Caranya, buatlah sebuah file yang berekstensi .js. File ini kita isi dengan kode Javascript.

Sebagai contoh, saya akan membuat file eksternal dengan nama kode-script.js dan file-external.html sebagai kode HTML-nya.


2. Menulis Javascript pada File Eksternal
Cara kedua, kita bisa menulis Javascript di File yang terpisah dengan HTML.

Biasanya digunakan jika kita tidak ingin kode Javascript bercampur dengan kode HTML.

Bagaimana caranya?

Caranya, buatlah sebuah file yang berekstensi .js. File ini kita isi dengan kode Javascript.

Sebagai contoh, saya akan membuat file eksternal dengan nama kode-script.js dan file-external.html sebagai kode HTML-nya.

Berikut ini isi file kode-script.js :


Lalu isi file-external.html adalah sebagai berikut:
Hasilnya:


coba kamu perhatikan!

Pada kode HTML file-external.html, kita tetap menggunakan tag <script>. Akan tetapi, tag ini tidak kita isi dengan kode Javascript. Melainkan kita menggunakan atribut src untuk menggunakan kode Javascript yang ada di file kode-script.js.

O ya, perlu diperhatikan juga:

Tag <script> tetap harus ditutup dengan </script> walaupun tidak punya isi.

Salah: ❌

Benar: ✅

Lalu gimana jika kode Javascript-nya berada di folder yang berbeda dengan dokumen HTML-nya?

Atau Javascriptnya berada di internet?

Itu gimana?

Untuk kode Javascript yang berada di folder yang berbeda, kita menulisnya mengikuti alamat path foldernya.

Misalnya struktur foldernya seperti ini:


Karena file kode-script.js berada di dalam folder js, maka kita harus menulisnya:

Giaman paham kan?

Nah, untuk kode Javascript yang diambil dari internet, kita cukup tuliskan alamat URL dari Javascript tersebut.

Contoh:

3. Menulis Javascript pada Atribut
Penulisan Javascript pada atribut bisanya dilakukan pada atribut event.

Contoh:

Pada contoh ini, kita membuat elemen <button> dan memiliki attribut onclick yang berisi kode Javascript.

Nantinya, kode javascript yang ada di dalam atribut onclick akan dieksekusi saat event klik terjadi pada elemen <button>.


Pada contoh ini, kita menggunakan event keyup, maka ditulis onkeyup. Event ini terjadi saat kita melepas tombol di keyboard.

Jadi nantinya saat kita mengetik pada elemen <textarea>, kode Javascript yang ada di onkeyup akan dieksekusi.

Kode Javascript tersebut berfungsi untuk menampilkan jumlah karakter yang diketik.

Hasilnya:

Hasilnya:


coba kamu perhatikan!

Pada kode HTML file-external.html, kita tetap menggunakan tag <script>. Akan tetapi, tag ini tidak kita isi dengan kode Javascript. Melainkan kita menggunakan atribut src untuk menggunakan kode Javascript yang ada di file kode-script.js.

O ya, perlu diperhatikan juga:

Tag <script> tetap harus ditutup dengan </script> walaupun tidak punya isi.

Salah: ❌

Benar: ✅

Lalu gimana jika kode Javascript-nya berada di folder yang berbeda dengan dokumen HTML-nya?

Atau Javascriptnya berada di internet?

Itu gimana?

Untuk kode Javascript yang berada di folder yang berbeda, kita menulisnya mengikuti alamat path foldernya.

Misalnya struktur foldernya seperti ini:


Karena file kode-script.js berada di dalam folder js, maka kita harus menulisnya:

Giaman paham kan?

Nah, untuk kode Javascript yang diambil dari internet, kita cukup tuliskan alamat URL dari Javascript tersebut.

Contoh:

3. Menulis Javascript pada Atribut
Penulisan Javascript pada atribut bisanya dilakukan pada atribut event.

Contoh:

Pada contoh ini, kita membuat elemen <button> dan memiliki attribut onclick yang berisi kode Javascript.

Nantinya, kode javascript yang ada di dalam atribut onclick akan dieksekusi saat event klik terjadi pada elemen <button>.


Pada contoh ini, kita menggunakan event keyup, maka ditulis onkeyup. Event ini terjadi saat kita melepas tombol di keyboard.

Jadi nantinya saat kita mengetik pada elemen <textarea>, kode Javascript yang ada di onkeyup akan dieksekusi.

Kode Javascript tersebut berfungsi untuk menampilkan jumlah karakter yang diketik.

Hasilnya: